Hai para sobat readers semua,
bagaimana? Masih bisa joget?? (akibat terlalu banyak nonton dangdut), just
kidding. Bagaimana kabarnya sobat reders semua? Masih baik – baik aja kan?
Soalnya kalo nggak baik pasti nggak akan bisa baca postingan ini hehehe. So,
kali ini saya akan mengangkat sebuah judul “BOJONEGORO”. By the way, sobat semua
tau nggak kenapa saya mengangkat Bojonegoro sebagai tulisan saya kali ini?
Nggak tau?
Ok
saya akan kasih tau alasannya, yang pertama karena saya lahir di sini (di sini
bukan berarti internet, tapi kota Bojonegoro) jadi saya bukan lahir di New York
ataupun Los Angeles seperti yang teman – teman kira sebelumnya. Yang kedua
karena saya bertujuan untuk memperkenalkan kota tercinta saya ini kepada
khalayak ramai (bahasanyaaa….) terutama kepada dunia internet yang kejam ini
(?). Tentu postingan saya kali ini untuk mendukung , mewujudkan dan
mensukseskan program Dolan Bojonegoro
atau dalam bahasa jawanya Visit Bojonegoro. Ok tidak perlu berlama- lama, mari
kita semua simak informasinya….
Bojonegoro, merupakan kota yang
tidak bisa disebut kecil juga tidak bisa disebut besar. Jadi Bojonegoro
merupakan Kota Medium (kok aneh kayaknya), ok Whatever lah mo disebut seperti apa tapi yang jelas. Bojonegoro
adalah kota kabupaten yang luas lho. Buktinya dari dulu sampe sekarang saya
nggak pernah selesai mengelilingi kabupaten Bojonegoro (ya iyalah gak selesai,
orang keliling Cuma dari Rumah – Terminal - Alun2, Alun2 – Terminal - Rumah).
Secara administrasi kabupaten Bojonegoro berbatasan dengan Kab. Tuban, Kab.
Nganjuk, Kab. Lamongan, dll. (maaf gak hafal) dan Bojonegoro merupakan salah
satu kota yang dilintasi oleh si Komo eh bukan maksud saya sungai Bengawan
Solo, yang melintang dari Barat ke Timur.
Saya cinta kota ini bukan hanya
karena saya lahir di sini, tapi juga karena kota Bojonegoro tercinta ini masih
dalam kategori Kota yang Bersih dan Damai. Bagaimana tidak? Waktu pagi hari
bangun tidur & buka pintu kamar, udara pagi yang sejuk dan segar langsung
menerpa wajah, semilir angin pagi diiringi dengan suara kicauan burung – burung
liar yang sudah sibuk kesana kemari mencari rejeki. Udara pagi yang
Alhamdulillah belum (banyak) terkontaminasi dengan karbondioksida membuat
jaminan akan kesegaran dan kesehatan udara yang kita hirup. Pada siang hari,
semilir angin dari persawahan depan rumah membuat AC alami yang membuat
siapapun betah berlama-lama menikmatinya. Dan pada sore hari, burung – burung
liar sibuk kembali sarangnya ditemani dengan cahaya sunset yang sangat indah (believe it or not) dan bila kita
berjalan – jalan di kota Bojonegoro kita akan sangat super jarang dan bahkan
lebih cenderung keajaiban menemui sampah yang berserakan (lebay). Saya salut
juga dengan para pelajar di Bojonegoro yang damai. Disaat kota lain ramai
dengan tawuran pelajarnya yang sangat heboh, Alhamdulillah Bojonegoro masih
bisa meminimalisir itu. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa gelora jiwa anak
muda yang masih labil dimana saja hampir sama, tapi paling tidak masih ada
control social yang kuat disini. Dan saya berharap itu bisa bertahan dan semoga
bisa lebih damai lagi.
Oh ya, untuk tempat wisata yang ada di sini ada lumayan
banyak yang bisa dikunjungi, untuk wisata alam misalnya saja Khayangan Api, yup
khayangan api adalah tempat yang layak dikunjungi, di sini sobat semua bisa melihat
sumber api yang tidak pernah padam dikarenakan gejala alam yang terjadi. Untuk Wisata
Industri kita bisa mengunjungi sentra meubel yang ada di Sukorejo atau sentra
kerajinan batu Onix dan marmer di Njari. Wisata Bangunan, kita bisa mengunjungi
Waduk pacal atau Bendungan gerak. Nah, untuk tempat nongkrong, ada banyak alternative juga namun yang paling
sering digunakan untuk tempat nongkrong anak – anak muda biasanya di Alun – alun kota Bojonegoro. Di sana sobat
semua bisa menikmati suasana kota Bojonegoro di pusat kota, atau bisa juga
kawan – kawan semua ke TBS (Taman Bengawan Solo) yang bisa untuk tempat
nongkrong menikmati secangkir kopi ditemani hamparan Sungai Bengawan Solo
(syahdu sekali).
Untuk yang bertanya tentang oleh-oleh khas Bojonegoro, tenang
kita punya “ledre” semacam kue Stick Roll
yang terbuat dari pisang, rasanya jangan ditanya lagi. Renyah, manis, dan
berasa pisang bangeet (ya iyalah, lha wong buatnya emang dari pisang). Selain
ledre kita juga punya corak batik khas lho, yang disebut batik suket / rumput.
(untuk coraknya seperti apa silahkan sobat semua gugling sendiri yach.. J ).
Ok itulah sekelumit gambaran singkat mengenai kota
Bojonegoro, Jawa Timur. Mohon maaf lahir batin apabila ada kekeliruan
penyebutan nama atau lokasi, semoga informasi tersebut bisa memberikan gambaran
mengenai kota Bojonegoro. Nah, bila sobat readers semua penasaran bisa langsung
berkunjung kesini. En saya tunggu kedatanganya yach… ok see you on the next post….
Untuk kata bijak hari ini, “kemalasan
adalah sumber dari kegagalan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar