30 Oktober 2012

BOJONEGORO


                Hai para sobat readers semua, bagaimana? Masih bisa joget?? (akibat terlalu banyak nonton dangdut), just kidding. Bagaimana kabarnya sobat reders semua? Masih baik – baik aja kan? Soalnya kalo nggak baik pasti nggak akan bisa baca postingan ini hehehe. So, kali ini saya akan mengangkat sebuah judul “BOJONEGORO”. By the way, sobat semua tau nggak kenapa saya mengangkat Bojonegoro sebagai tulisan saya kali ini?
 Nggak tau?
Ok saya akan kasih tau alasannya, yang pertama karena saya lahir di sini (di sini bukan berarti internet, tapi kota Bojonegoro) jadi saya bukan lahir di New York ataupun Los Angeles seperti yang teman – teman kira sebelumnya. Yang kedua karena saya bertujuan untuk memperkenalkan kota tercinta saya ini kepada khalayak ramai (bahasanyaaa….) terutama kepada dunia internet yang kejam ini (?). Tentu postingan saya kali ini untuk mendukung , mewujudkan dan mensukseskan program  Dolan Bojonegoro atau dalam bahasa jawanya Visit Bojonegoro. Ok tidak perlu berlama- lama, mari kita semua simak informasinya….

                Bojonegoro, merupakan kota yang tidak bisa disebut kecil juga tidak bisa disebut besar. Jadi Bojonegoro merupakan Kota Medium (kok aneh kayaknya), ok Whatever lah mo disebut seperti apa tapi yang jelas. Bojonegoro adalah kota kabupaten yang luas lho. Buktinya dari dulu sampe sekarang saya nggak pernah selesai mengelilingi kabupaten Bojonegoro (ya iyalah gak selesai, orang keliling Cuma dari Rumah – Terminal - Alun2, Alun2 – Terminal - Rumah). Secara administrasi kabupaten Bojonegoro berbatasan dengan Kab. Tuban, Kab. Nganjuk, Kab. Lamongan, dll. (maaf gak hafal) dan Bojonegoro merupakan salah satu kota yang dilintasi oleh si Komo eh bukan maksud saya sungai Bengawan Solo, yang melintang dari Barat ke Timur.
                Saya cinta kota ini bukan hanya karena saya lahir di sini, tapi juga karena kota Bojonegoro tercinta ini masih dalam kategori Kota yang Bersih dan Damai. Bagaimana tidak? Waktu pagi hari bangun tidur & buka pintu kamar, udara pagi yang sejuk dan segar langsung menerpa wajah, semilir angin pagi diiringi dengan suara kicauan burung – burung liar yang sudah sibuk kesana kemari mencari rejeki. Udara pagi yang Alhamdulillah belum (banyak) terkontaminasi dengan karbondioksida membuat jaminan akan kesegaran dan kesehatan udara yang kita hirup. Pada siang hari, semilir angin dari persawahan depan rumah membuat AC alami yang membuat siapapun betah berlama-lama menikmatinya. Dan pada sore hari, burung – burung liar sibuk kembali sarangnya ditemani dengan cahaya sunset yang sangat indah (believe it or not) dan bila kita berjalan – jalan di kota Bojonegoro kita akan sangat super jarang dan bahkan lebih cenderung keajaiban menemui sampah yang berserakan (lebay). Saya salut juga dengan para pelajar di Bojonegoro yang damai. Disaat kota lain ramai dengan tawuran pelajarnya yang sangat heboh, Alhamdulillah Bojonegoro masih bisa meminimalisir itu. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa gelora jiwa anak muda yang masih labil dimana saja hampir sama, tapi paling tidak masih ada control social yang kuat disini. Dan saya berharap itu bisa bertahan dan semoga bisa lebih damai lagi.
Oh ya, untuk tempat wisata yang ada di sini ada lumayan banyak yang bisa dikunjungi, untuk wisata alam misalnya saja Khayangan Api, yup khayangan api adalah tempat yang layak dikunjungi, di sini sobat semua bisa melihat sumber api yang tidak pernah padam dikarenakan gejala alam yang terjadi. Untuk Wisata Industri kita bisa mengunjungi sentra meubel yang ada di Sukorejo atau sentra kerajinan batu Onix dan marmer di Njari. Wisata Bangunan, kita bisa mengunjungi Waduk pacal atau Bendungan gerak. Nah, untuk tempat nongkrong, ada banyak alternative juga namun yang paling sering digunakan untuk tempat nongkrong anak – anak muda biasanya  di Alun – alun kota Bojonegoro. Di sana sobat semua bisa menikmati suasana kota Bojonegoro di pusat kota, atau bisa juga kawan – kawan semua ke TBS (Taman Bengawan Solo) yang bisa untuk tempat nongkrong menikmati secangkir kopi ditemani hamparan Sungai Bengawan Solo (syahdu sekali).
Untuk yang bertanya tentang oleh-oleh khas Bojonegoro, tenang kita punya “ledre” semacam kue Stick Roll yang terbuat dari pisang, rasanya jangan ditanya lagi. Renyah, manis, dan berasa pisang bangeet (ya iyalah, lha wong buatnya emang dari pisang). Selain ledre kita juga punya corak batik khas lho, yang disebut batik suket / rumput. (untuk coraknya seperti apa silahkan sobat semua gugling sendiri yach.. J ).
Ok itulah sekelumit gambaran singkat mengenai kota Bojonegoro, Jawa Timur. Mohon maaf lahir batin apabila ada kekeliruan penyebutan nama atau lokasi, semoga informasi tersebut bisa memberikan gambaran mengenai kota Bojonegoro. Nah, bila sobat readers semua penasaran bisa langsung berkunjung kesini. En saya tunggu kedatanganya yach… ok see you on the next post….
Untuk kata bijak hari ini, “kemalasan adalah sumber dari kegagalan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar